CERITA SEX NAFSU PEMBANTU

Cerita Sex Nafsu Pembantu

Cerita Sex Nafsu Pembantu

Blog Article











Apalagi suasana saat itu sangat mendukung.
Beberapa saat setelah kutolak, malah aku yang lalu merapatkan tubuhku ke tubuhnya. Saat itu Pak Oding agak kaget namun ia dengan cepat dapat menangkapnya. Ia pun kembali melingkarkan tangannya di bahuku. Kali ini aku tak menolak. Beberapa waktu kemudian, kurebahkan kepalaku di bahunya yang bidang.

Tampak jelas bahwa Pak Oding sangat senang mendapatkan kenyataan itu. Tanpa perlu mengucapkan sepatah kata pun, ia langsung mengerti lampu hijau yang kuisyaratkan padanya. Tangannya pun lalu mulai berani bergerilya ke sekujur tubuhku yang dibalut kimono sutra.

Akhirnya aku tak bisa berbuat apaapa untuk menolaknya saat ia lepaskan satu per satu kimono tidurku hingga aku tak berpakaian sehelai benang pun.

Di malam itu aku pasrahkan setiap rongga tubuhku yang putih mulus ini untuk dicumbui pembantuku yang sudah tua ini. Malam itu pun aku terima keperkasaan permainan yang disuguhkan Pak Oding kepada tubuhku. Dengan sukarela, malam itu aku disenggamai oleh Oding. Aku pun menikmati setiap hentakan kelamin Pak Oding yang bergerakgerak di dalam kemaluanku.

Buah dadaku pun tidak luput dari jamahan tangan kasarnya. Malam yang dingin ebony itu, membuat kami bersamasama sampai di pendakian birahi. Tubuhku dan tubuh pak Oding samasama basah oleh keringat dan saling bercampur.

Aku tidak berpikir tentang kekayaan dan wajah lakilaki yang menggauliku malam itu. Yang aku pikirkan adalah kepuasan ragawi yang diberikan pembantuku. Meskipun kakinya cacat namun ia amat perkasa mengadukaduk vaginaku.

Ada juga terbersit rasa penyesalan di dadaku karena telah mengkhianati suamiku dan menyeleweng dengan ngentot pembantu ku yang sudah tua ini. Sampai menjelang pagi Pak Oding tidak hentihentinya terus mengadukaduk kemaluanku dengan penisnya yang panjang dan besar.

Semenjak kejadian itu, aku jadi terperangkap oleh permainan seks yang diberikan Pak Oding. Dengan suatu kode saja, ia akan tahu arti dan keinginanku.

Di ranjang yang biasanya aku tiduri dengan suamiku ini, aku serahkan kehormatanku sebagai istri kepada Pak Oding bulatbulat. Sampai saat ini aku masih selalu menjalaninya bersama dengan Oding saat suamiku ke Jakarta atau ke perkebunan.

Report this page